M. Alim Vikri - Kesenian Wayang Kulit

 Kesenian Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa di antara banyak karya budaya lainnya. Dalam bahasa Jawa, kata “Wayang” berarti “Bayangan”. Jika ditinjau dari arti filsafatnya, wayang dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat - sifat yang ada dari dalam jiwa manusia. Sifat - sifat yang dimaksud antara lain seperti watak angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya.

 Salah satu contohnya adalah wayang kulit kayon, yang berarti “ simbol hidup, gambaran hidup alam semesta beserta isinya. Menjadi simbol hidup karena dalam pertunjukan wayang kulit apabila kayon belum digerakkan oleh sang dalang maka berarti belum ada kehidupan, masih kosong, sepi, tak ada gerak, tidak ada dinamika.

 Gunungan adalah wayang berbentuk gambar gunung berserta isinya. Di bawahnya terdapat gambar pintu gerbang yang dijaga dua raksasa yang memegang pedang dan perisai. Itu melambangkan pintu gerbang istana, dan pada waktu dimainkan gunungan dipergunakan sebagai istana. Gunungan atau kayon merupakan pusat perkerilan yang diartikan sebagai lambang bahwa pada awal mulanya sebelum ada kelahiran, pertama kali yang ada adalah kayu (hidup), yang dimaksudkan sebelum Bapak Adam lahir ke bumi yang ada hanyalah pohon dan binatang - binatang buas.

 Kayon memiliki dua wanda yang berbeda, Wanda Lanang memiliki bentuk ramping sedangkan Wanda Wadon memiliki bentuk gempal. Pada pengetahuan atau pengalaman estetis dalam bentuk citra fisik memiliki presepsi kayon, presepsi gunungan, presepsi bentangan alam.

 Nilai filosofis bentuk kayon bermacam - macam yaitu terdapat Makromos, Mikromos, dan Metakromos. Yang tentunya nilai tersebut memiliki sebuah relevansi yang sangat dalam dan berarti terhadap kehidupan manusia.

 Figur wayang kulit kayon memiliki simbol tuntunan moral yang mempunyai nilai - nilai kearifan, nilai kehidupan yang dapat dijadikan pedoman hidup dan gambaran untuk menjalani hidup


Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengulik mitos, metafora dan metomini

Kajian Semiotika Ferdinand De Saussure + Objek Desain (M Alim Vikri)

Kelompok Alim & Laudiq ( Menulis Abstrak)